Reverse Osmosis (RO) Indonesia
Teknologi Reverse Osmosis mampu untuk menyingkirkan beragam kontaminan aestetik yang menimbulkan rasa yang tidak sedap, bau, berwarna, seperti rasa asin atau rasa soda yang disebabkan oleh klorida atau sulfat.
Teknologi RO (Reverse Osmosis) dikembangkan sejak tahun 1950-an dalam rangka mencari cara untuk mendesalinasi air asin/laut. Cara ini juga dikenal sebagai “hyperfiltration” yang kemudian terus dikembangkan untuk membuang hampir semua kontaminan dari air yang akan diolah.
Teknologi RO (Reverse Osmosis) penjernihan air yang umum dikenal sejak lama ini antara lain adalah: Disinfektan (dimasak, Chlorinisasi, Ozonisasi, Sinar Ultra Violet), Destilasi, Mikrofiltrasi, dan Filtrasi (Activated Alumina, Karbon Aktif, Anion dan Cation Exchange).
Teknologi RO (Reverse Osmosis) ini digunakan oleh para astronot pada pesawat ruang angkasa, perlengkapan perang negara-negara maju, penyediaan air pada bencana alam, dan lain-lain.