Proses kerja Reverse Osmosis (osmosis terbalik) terjadi apabila suatu larutan dipisahkan oleh suatu selaput yang permeabel oleh air.
Tekanan osmosis merupakan tekanan yang mendorong air untuk berdifusi.
Osmosis juga merupakan proses fisika difusi (dengan osmosis sebagai bagian khususnya) memainkan peranan yang sangat penting pada fisiologi tumbuhan, sehingga pengertian yang jelas mengenai proses ini perlu sekali dimiliki, tetapi agar mudah dimengerti.
Osmosis adalah proses perpindahan larutan yang memiliki konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai keseimbangan konsentrasi.
Pada proses osmosis, molekul-molekul pelarut bermigrasi dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat hingga dicapai keadaan proses osmosis.
Tekanan osmosis merupakan tekanan yang mendorong air untuk berdifusi.
Osmosis juga merupakan proses fisika difusi (dengan osmosis sebagai bagian khususnya) memainkan peranan yang sangat penting pada fisiologi tumbuhan, sehingga pengertian yang jelas mengenai proses ini perlu sekali dimiliki, tetapi agar mudah dimengerti.
Osmosis adalah proses perpindahan larutan yang memiliki konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai keseimbangan konsentrasi.
Pada proses osmosis, molekul-molekul pelarut bermigrasi dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat hingga dicapai keadaan proses osmosis.
Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan osmotik larutan, dilambangkan dengan π.
Proses osmosis sangat berperan dalam proses penyerapan air dalam tumbuhan.
Sedangkan penyerapan mineral yang terlarut dalam tanah dilakukan secara difusi, yang nanti akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan.
Terjadinya pengangkutan itu akan menyebabkan tekanan turgor sel, sehingga mampu membesar dan mempunyai bentuk tertentu. Osmosis juga memungkinkan terjadinya membuka dan menutup stomata.
Proses osmosis sangat berperan dalam proses penyerapan air dalam tumbuhan.
Sedangkan penyerapan mineral yang terlarut dalam tanah dilakukan secara difusi, yang nanti akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan.
Terjadinya pengangkutan itu akan menyebabkan tekanan turgor sel, sehingga mampu membesar dan mempunyai bentuk tertentu. Osmosis juga memungkinkan terjadinya membuka dan menutup stomata.
Mengontrol Bentuk Sel
Jika dua buah larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel memiliki tekanan osmotik sama, kedua larutan tersebut isotonik satu dengan yang lainnya.
Jika salah satu larutan memiliki tekanan osmotik lebih besar dari larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipertonik.
Jika larutan memiliki tekanan osmotik lebih kecil daripada larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipotonik.
Tekanan osmosik memainkan peranan penting dalam sistem hidup. Misalnya, dinding sel darah merah berfungsi sebagai membran semipermeabel terhadap pelarut sel darah merah.
Penempatan sel darah merah dalam larutan yang hipertonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan cairan sel keluar sehingga mengakibatkan sel mengerut.
Jika salah satu larutan memiliki tekanan osmotik lebih besar dari larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipertonik.
Jika larutan memiliki tekanan osmotik lebih kecil daripada larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipotonik.
Tekanan osmosik memainkan peranan penting dalam sistem hidup. Misalnya, dinding sel darah merah berfungsi sebagai membran semipermeabel terhadap pelarut sel darah merah.
Penempatan sel darah merah dalam larutan yang hipertonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan cairan sel keluar sehingga mengakibatkan sel mengerut.
Proses pengerutan sel seperti ini disebut krenasi. Penempatan sel darah dalam larutan yang hipotonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan cairan masuk ke dalam sel sehingga sel darah merah akan pecah.
Proses ini dinamakan hemolisis. Seseorang yang membutuhkan pengganti cairan tubuh, baik melalui infus maupun meminum cairan pengganti ion tubuh harus memperhatikan konsentrasi cairan infus atau minuman.
Konsentrasi cairan infus atau minuman harus isotonik dengan cairan dalam tubuh untuk mencegah terjadi krenasi atau hemolisis.
Proses ini dinamakan hemolisis. Seseorang yang membutuhkan pengganti cairan tubuh, baik melalui infus maupun meminum cairan pengganti ion tubuh harus memperhatikan konsentrasi cairan infus atau minuman.
Konsentrasi cairan infus atau minuman harus isotonik dengan cairan dalam tubuh untuk mencegah terjadi krenasi atau hemolisis.
Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah.
Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk pada cairan lain, kemudian dibuang.
Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk pada cairan lain, kemudian dibuang.
Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
Pengawetan Makanan
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada pada permukaan makanan.
Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar.
Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi dari air pada tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.
Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi dari air pada tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.
Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis terbalik
Osmosis terbalik adalah perembesan dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis terbalik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis terbalik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut.
Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari Osmosis terbalik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.
Osmosis terbalik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut.
Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari Osmosis terbalik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.