Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

Harga Membran RO Bandung | PROSES PENGOLAHAN AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

Harga Membran RO Bandung | PROSES PENGOLAHAN AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

Air yang keluar dari saringan 1 mikron dinyatakan telah bebas dari bau dan bakteri, ditampung pada tabung khusus yang berukuran lebih kecil dibandingkan tabung penampung air baku. Tahap selanjutnya adalah mematikan bakteri yang mungkin masih tersisa yaitu dengan menggunakan Sinar Ultra Violet/Ultraviolet, Ozonisasi, dan Reverse Osmosis (RO).

Ultra Violet/Ultraviolet (UV) 
Salah satu metode pengolahan air adalah dengan penyinaran sinar Ultra Violet/Ultraviolet dengan gelombang pendek yang memiliki daya inti mikroba yang kuat. Cara kerjanya adalah dengan mengabsorbsi asam nukleat tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan pada permukaan sel. Air dialirkan melalui tabung dengan lampu Ultra Violet/Ultraviolet yang berintensitas tinggi, sehingga bakteri terbunuh oleh radiasi sinar Ultra Violet/Ultraviolet. Harus diperhatikan bahwa intensitas lampu Ultra Violet/Ultraviolet yang dipakai harus cukup, untuk sanitasi air, diperlukan intensitas sebesar 30.000 MW sec/cm2 (Micro Watt detik per sentimeter per segi).

Radiasi sinar Ultra Violet/Ultraviolet dapat membunuh semua jenis mikroba bila intensitas dan waktunya cukup, tidak ada residu dari proses penyinaran dengan Ultra Violet/Ultraviolet, namun agar efektif, lampu UV harus dibersihkan secara teratur dan harus diganti paling lama satu tahun masa pemakaian. Air yang akan disinari dengan UV harus tetap melalui filter halus dan karbon aktif untuk menghilangkan partikel tersuspensi, bahan organik, Fe (Besi), atau Mn (Mangan) jika konsentrasinya cukup tinggi. 

Ozonisasi Ozon 
Adalah oksidan kuat yang mampu membunuh bakteri patogen, termasuk virus. Keuntungan penggunaan ozon adalah pipa, peralatan, dan kemasan akan ikut disanitasi sehingga produk yang dihasilkan akan lebih terjamin selama tidak ada kebocoran pada kemasan. Ozon merupakan bahan sanitasi air yang efektif disamping sangat aman. Agar pemakaian ozon dapat dihemat, yaitu hanya ditujukan untuk membunuh bakteri-bakteri saja, maka sebelum dilakukan proses desinfeksi, air tersebut perlu dilakukan penyaringan agar zat-zat organik, Fe (Besi), dan Mn (Mangan) yang terkandung dalam air dapat dihilangkan. Proses ozonisasi pertama kali diperkenalkan oleh Nies dari Perancis sebagai metode untuk mensterilisasi air minum pada tahun 1906.

Penggunaan proses ozonisasi ini kemudian berkembang cepat, hingga hanya dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun terdapat kurang lebih 300 lokasi pengolahan air minum yang menggunakan sistem Ozonisasi di Amerika Serikat. Desinfeksi dengan sistim Ozonisasi, kualitas air dapat bertahan selama kurang lebih satu bulan dan masih aman dikonsumsi, sedangkan yang tidak menggunakan Ozonisasi, kualitas air hanya dapat bertahan beberapa hari saja, air sudah tidak layak dikonsumsi. Karena tanpa Ozonisasi, pertumbuhan bakteri dan jamur berlangsung cepat.

Reverse Osmosis (RO) 
Reverse Osmosis (RO)) adalah suatu proses pemurnian air melalui membran semipermiabel dengan tekanan tinggi (50-60 psi). Membran semipermeabel merupakan selaput penyaring skala molekul yang dapat ditembus oleh molekul air dengan mudah. Akan tetapi sulit dilalui oleh molekul lain yang lebih besar dari molekul air, Membran RO (Reverse Osmosis) menghasilkan air murni 99,99%, dan diameternya lebih kecil dari 0,0001 mikron (500.000 kali lebih kecil dari sehelai rambut).



Reverse Osmosis (RO) berfungsi untuk menyaring mikroorganisme seperti bakteri maupun virus. Bahan tambahan yang diperlukan dalam operasional unit pengolah air sistem RO (Reverse Osmosis) antara lain: Kalium Permanganate (KmnO4), anti scalant, anti fouling, dan anti bakteri. Kalium Permanganat digunakan sebagai bahan oksidator terhadap zat besi (Fe), mangan (Mn,) dan bahan organik dalam air baku.

Sistem pengolahan air sangat tergantung pada kualitas air baku yang akan diolah. Air baku yang buruk, seperti adanya kandungan Khlorida dan TDS (Total Dissolved Solids) atau Total Zat Padat Terlarut, adalah suatu ukuran kandungan kombinasi dari semua zat-zat anorganik dan organik yang terdapat di dalam cairan sebagai molekul --yang terionkan atau bentuk mikrogranula (sol koloida) yang terperangkap-- membutuhkan pengolahan dengan sistem RO (Reverse Osmosis) sehingga TDS (Total Dissolved Solids) atau Total Zat Padat Terlarut yang tinggi dapat diturunkan atau dihilangkan. Bukan itu saja, kami juga menjual produk-produk terkait lainnya seperti:








Selain itu, juga menyediakan Free Download Katalog Produk kami, silakan klik link ini!

Semoga artikel ini bermanfaat.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter